Jakarta, EKOIN.CO– Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta pada kamis 8 Meirizka 2025 guna membahas percepatan pembangunan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Rapat ini bertujuan memperkuat ekonomi desa sekaligus mempersingkat rantai pasok kebutuhan pokok masyarakat.
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), menyatakan bahwa pembentukan koperasi ini berjalan progresif. “Sampai tadi sore karena setiap hari berkembang terus,” ujarnya seusai rapat, seperti dikutip dari laman resmi Sekretariat Kabinet. Saat ini, tercatat 9.835 unit Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia.
Zulhas menegaskan, koperasi ini dirancang untuk memangkas rantai pasok yang panjang antara produsen dan konsumen. Selain itu, koperasi akan menjadi saluran distribusi kebutuhan masyarakat, termasuk pupuk, tabung gas, dan bantuan pemerintah lainnya. “Selain memotong rantai pasok, juga akan memotong rentenir-rentenir, pinjol, karena ada BRI di situ,” jelasnya.
Untuk memperkuat implementasi, pemerintah membentuk Satuan Tugas (Satgas) Koperasi Merah Putih yang diketuai oleh Menko Pangan. “Baru saja kami terima, diperkuat lagi dengan Satgas,” kata Zulhas. Satgas ini bertugas memastikan koperasi berjalan sesuai target, termasuk peluncuran nasional pada 28 Oktober 2025.
Pemerintah juga menyiapkan plafon kredit awal Rp3 miliar untuk mendukung operasional koperasi. “Ini plafon Rp3 miliar, bukan bantuan,” tegas Zulhas. Dana tersebut merupakan pinjaman usaha yang harus dikelola secara profesional, dengan keuntungan digunakan untuk membayar angsuran.