Magelang, EKOIN.CO – Setelah menempuh perjalanan spiritual panjang, 36 Biksu Thudong asal Thailand akhirnya tiba di Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, pada Sabtu (11/5). Kedatangan mereka disambut langsung oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Irene Umar beserta perwakilan Kementerian Agama dan pengurus Panitia Waisak Nasional.
Sesampainya di kompleks candi, Irene Umar memberikan rangkaian bunga sedap malam sebagai simbol penghormatan. “Kita ada di sini untuk menyambut mereka. Ini menunjukkan pentingnya Candi Borobudur di mata warga Indonesia bahkan seluruh dunia,” ujarnya, seperti dilansir dari laman resmi Kemenparekraf.
Para biksu langsung memulai ritual pradaksina, yaitu berjalan mengelilingi stupa utama candi sambil bermeditasi. Ritual ini menjadi bagian penting persiapan Waisak 2569 BE yang puncaknya akan digelar pada 23 Mei mendatang.
Perjalanan Lintas Negara demi Spiritualitas
Sebelum tiba di Borobudur, rombongan telah berjalan kaki dari Thailand, melintasi Malaysia, dan Singapura. Mereka membawa pesan perdamaian sekaligus memperkuat ikatan spiritual antarumat Buddha di Asia Tenggara.
“Kami berjalan untuk membersihkan pikiran dan menghormati Sang Buddha. Borobudur adalah tempat suci yang sangat berarti,” ujar Bhikkhu Panyasiri, salah satu biksu senior, dalam bahasa Thailand yang diterjemahkan oleh panitia.
Borobudur sebagai Pusat Spiritual Dunia
Kedatangan para biksu semakin menegaskan posisi Candi Borobudur sebagai salah satu situs warisan dunia yang menjadi tujuan ziarah umat Buddha. Tahun ini, perayaan Waisak di Borobudur diprediksi akan dihadiri ribuan peziarah dari berbagai negara.( Gambar diambil dari detik.com)