Jakarta, EKOIN.CO — Di tengah meningkatnya kekhawatiran terhadap krisis pangan global, Indonesia memperkuat respons dengan melibatkan semua elemen bangsa, termasuk militer. Tentara Nasional Indonesia (TNI) kini mengambil langkah strategis dengan membentuk unit-unit produksi pangan yang disebut Kompi Produksi di seluruh jajarannya, sebagai bentuk kontribusi nyata terhadap ketahanan pangan nasional.
Langkah ini menandai pergeseran penting dalam peran TNI, dari sekadar penjaga kedaulatan menjadi penggerak kemandirian pangan. Program Kompi Produksi menjadi bagian dari strategi besar pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dalam merespons tantangan pangan di masa depan. Salah satu realisasi dari kebijakan tersebut ditunjukkan melalui kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) yang dilaksanakan di IPB University, Bogor.
Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya Peraturan Panglima TNI (Perpang) yang mengatur pembentukan Kompi Produksi di seluruh Komando Distrik Militer (Kodim), Pangkalan Angkatan Laut (Lanal), dan Pangkalan Angkatan Udara (Lanud) di Indonesia. Aster Panglima TNI, Mayjen TNI Mohamad Naudi Nurdika, dalam keterangannya menyatakan bahwa implementasi Perpang ini sudah berjalan.
“Tujuannya jelas, ini adalah bentuk dukungan TNI terhadap program pemerintah, khususnya dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional,” tegas Mayjen TNI Mohamad Naudi Nurdika usai membuka kegiatan di IPB University.
Kompi Produksi yang dibentuk TNI akan mengusung konsep integrated farming, yaitu sistem pertanian terintegrasi yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, dan perikanan dalam satu ekosistem produksi. Tidak hanya berfokus pada budidaya, unit-unit ini juga diarahkan untuk mampu mengolah hasil panen menjadi produk dengan nilai tambah ekonomi.
“TNI menjalin kerja sama dengan IPB University sebagai salah satu institusi ahli di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan,” jelas Mayjen TNI Mohamad Naudi Nurdika.
Sebagai bagian dari kerja sama tersebut, para prajurit TNI diberikan pelatihan teknis di IPB University untuk menjadi kader pelopor Kompi Produksi di wilayah tugas masing-masing. Harapannya, mereka dapat menularkan ilmu yang diperoleh kepada masyarakat sekitar dan memperkuat ketahanan pangan dari tingkat lokal hingga nasional.
Wakil Rektor IPB University bidang Riset, Inovasi, dan Pengembangan Agromaritim, Prof Ernan Rustiadi, menyambut baik kolaborasi ini. Ia menilai bahwa peran perguruan tinggi dalam penguatan sektor pangan sangat penting dan perlu ditingkatkan melalui kerja sama lintas sektor.
“Bimtek ini merupakan wujud nyata dari kolaborasi strategis antara Mabes TNI Angkatan Darat dan IPB University, yang dinilai krusial dalam upaya penguatan sosial berbasis komunitas,” ucap Prof Ernan Rustiadi dalam sambutannya.
Ia juga menambahkan bahwa ketahanan pangan tidak hanya berbicara soal kuantitas produksi, tetapi juga berkaitan dengan inovasi, efisiensi proses, pemberdayaan masyarakat, dan kesiapan menghadapi tantangan global. Pelatihan teknis yang akan berlangsung selama lima hari ini mencakup berbagai aspek, mulai dari budidaya, pengelolaan ekosistem, pemanenan, hingga sistem bisnis.
“IPB University berharap para peserta dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan praktis yang dapat segera diimplementasikan di lapangan,” tutup Prof Ernan.
Melalui sinergi ini, TNI dan IPB University berharap kompi-kompi produksi dapat menjadi motor penggerak ketahanan pangan yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat kemandirian masyarakat di berbagai daerah.