Jakarta, EKOIN.CO – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen mempercepat pengembangan industri petrokimia guna memenuhi kebutuhan pasar domestik yang terus meningkat. Sektor ini dinilai sebagai tulang punggung berbagai industri turunan, mulai dari plastik, tekstil, hingga farmasi.
“Sektor petrokimia itu merupakan mother of industry. Artinya, industri petrokimia sebagai pilar utama dalam pengembangan berbagai industri turunan di Indonesia,” tegas Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan resminya di Jakarta, Rabu (14/5/2025).
Salah satu strategi utama Kemenperin adalah mendorong pembangunan kilang minyak (refinery) untuk memperkuat produksi nafta sebagai bahan baku industri. “Pembangunan refinery ini menjadi game changer dalam mendorong pertumbuhan industri petrokimia di Indonesia,” ujar Agus.
Di sisi lain, Kemenperin melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) fokus menyiapkan tenaga kerja terampil. Politeknik Industri Petrokimia Banten, salah satu unit pendidikan vokasi di bawah Kemenperin, menjalin kerja sama dengan Chandra Asri Group untuk meningkatkan kompetensi lulusan.
“Kolaborasi ini dilaksanakan guna menciptakan SDM terampil di sektor petrokimia agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga industri,” jelas Kepala BPSDMI Masrokhan.
Direktur Chandra Asri Group Edi Rivai menambahkan, pihaknya berkomitmen mendukung pendidikan yang berorientasi industri. “Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat berkontribusi langsung terhadap penyediaan tenaga kerja terampil,” ujarnya.
Politeknik Industri Petrokimia Banten telah menyiapkan 451 mahasiswa sejak 2022, dengan 124 lulusan tahun ini. Sebanyak 33% langsung diserap Chandra Asri, sementara sisanya terserap di perusahaan lain.( Gambar diambil dari Tribunnews.com ).