Jakarta, EKOIN.CO – Bagi para pelaku usaha yang ingin memperluas jaringan, menemukan mitra strategis, atau menjajaki pasar internasional, International Franchise, License, and Business Concept Expo & Conference (IFRA) 2025 adalah momentum yang tidak boleh dilewatkan. Ajang ini menghadirkan berbagai peluang emas di sektor waralaba, lisensi, dan konsep bisnis, lengkap dengan dukungan pemerintah serta para pemangku kepentingan industri.
Selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 April 2025, ribuan pelaku bisnis dari dalam dan luar negeri berkumpul di Hall 5 ICE BSD City, Tangerang, untuk menjajaki potensi kerja sama, memperkenalkan produk unggulan, dan belajar langsung dari para ahli industri. IFRA bukan sekadar pameran—melainkan platform yang mendekatkan mimpi bisnis dengan kenyataan, melalui interaksi langsung dan peluang yang terbuka luas.
Pameran dan konferensi waralaba terbesar di Indonesia ini resmi dibuka pada Jumat, 25 April 2025. Peresmian dilakukan oleh Menteri Perdagangan Republik Indonesia, Budi Santoso, yang hadir bersama Ketua Umum Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) Anang Sukandar, serta Presiden Direktur PT Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung. Acara tahunan ini mengusung tema “Membangun Bisnis Sukses dengan Waralaba Beretika”.
Dalam sambutannya, Budi Santoso menyampaikan komitmen pemerintah untuk terus mendukung pertumbuhan sektor waralaba, terutama bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang tengah mencari pasar di dalam maupun luar negeri.
“Pemerintah melalui berbagai program terus berkomitmen untuk menumbuhkan bisnis waralaba. Salah satu inisiatifnya adalah program business matching, yang kami laksanakan bersama perwakilan Indonesia di 33 negara. Sejak Januari 2025, setiap bulan kami mengadakan kegiatan ini untuk memfasilitasi UMKM dalam mempromosikan produk mereka kepada pasar internasional,” ujar Budi Santoso.
Transisi menuju data konkret, Budi mengungkapkan bahwa kegiatan business matching tersebut telah menghasilkan transaksi senilai 51,8 juta dolar Amerika Serikat hingga April 2025, sebagian besar melibatkan pelaku UMKM. Ia melihat pencapaian tersebut sebagai bukti nyata bahwa waralaba Indonesia memiliki daya saing di pasar global.
Meski begitu, Budi juga menyoroti bahwa waralaba berbasis jasa belum berkembang maksimal, padahal potensinya sangat besar. Untuk itu, mulai Mei 2025, Kementerian Perdagangan akan meluncurkan program online franchise yang memberikan akses digital bagi pelaku usaha tanpa batas geografis dan tanpa biaya tambahan.
“Mulai Mei 2025, kami akan meluncurkan program online franchise yang memungkinkan waralaba untuk berkembang tanpa batasan geografis, dengan biaya yang lebih terjangkau,” tambahnya dalam pidato yang disambut antusias oleh para peserta.
Acara pembukaan juga ditandai dengan prosesi simbolik. Mendag Budi Santoso, Anang Sukandar, dan Daswar Marpaung bersama-sama mengetuk pintu kios mini yang berada di tengah area pameran sebagai lambang dibukanya secara resmi IFRA 2025. Prosesi tersebut dipandu langsung oleh pembawa acara dengan hitungan yang meriah.
IFRA 2025 akan berlangsung selama tiga hari, mulai 25 hingga 27 April 2025. Lebih dari 350 merek waralaba turut berpartisipasi dalam pameran ini. Tidak hanya memamerkan produk, acara juga menjadi wadah untuk menjalin kemitraan, bertukar wawasan industri, serta mengenal tren dan inovasi terbaru di dunia franchise.
Sebagai tambahan, IFRA 2025 juga direncanakan kembali digelar pada 29 hingga 31 Agustus 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), sebagai lanjutan dari rangkaian kegiatan yang lebih luas dan menjangkau audiens lebih besar.
Seperti yang disampaikan oleh situs resmi penyelenggara ifra-indonesia.com, acara ini diselenggarakan atas kerja sama antara Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) dan PT Dyandra Promosindo. Keduanya berharap kegiatan ini mampu menjadi batu loncatan untuk membawa lebih banyak merek lokal ke pasar internasional melalui jalur waralaba.
Menutup rangkaian acara pembukaan, Mendag Budi Santoso menyampaikan harapan besarnya terhadap pelaku usaha lokal. “Mari kita majukan wirausaha Indonesia yang mandiri dan makin berkembang, melalui peluang-peluang yang ada di IFRA 2025.”