Jakarta, bali.ekoin.co – Gedung baru Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) resmi berdiri dengan arsitektur modern di lingkungan Kejaksaan Agung RI, Jakarta Selatan. Bangunan yang dikenal sebagai Gedung Bundar ini tak sekadar menggantikan struktur lama, tapi sekaligus mempertegas citra Jampidsus sebagai institusi penegakan hukum yang tegas, modern, dan profesional.
Dengan bentuk melingkar asimetris dan detail menyerupai sayatan pedang, desain gedung memuat pesan simbolik tentang ketajaman dan keberanian dalam menegakkan hukum. Fasad bercahaya, pencahayaan dinamis, serta penempatan logo Jampidsus di puncak bangunan memperkuat kesan kelembagaan yang berwibawa dan visioner.
Desain gedung ini terinspirasi dari pedang yang menggambarkan ketegasan Jampidsus dalam memberantas korupsi. Warna maroon sebagai ciri khas pidana khusus juga ditampilkan pada detail gedung. Bentuk sobekan terbuka di bagian atas, elemen lancip yang menjulang tinggi, serta efek pencahayaan malam yang bergerak berputar, seluruhnya menciptakan simbol keadilan yang dinamis dan tegas.
“Desain bangunan mengambil esensi dari citra Jampidsus dengan sobekan terbuka berwarna maroon sesuai logo pidana khusus untuk memberikan kesan eksklusif. Elemen lancip tertinggi pada puncak sobekan melambangkan tajamnya pedang, sedangkan detail dan lighting pada fasad masif merupakan hasil dari rotasi bintang-bintang,” ujar Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Ramah Lingkungan dan Teknologi Modern
Gedung berdiri di atas lahan 18.206 meter persegi dan terdiri atas 12 lantai utama serta 2 basement (B1 dan B2) untuk area parkir. Ruangan dalamnya dilengkapi berbagai fasilitas yang mendukung kerja penegakan hukum, seperti:
-
Ruang pemeriksaan
-
Ruang konsultasi dan ruang ahli
-
Ruang satuan tugas (satgas)
-
Laboratorium forensik
Sistem keamanan juga menggunakan teknologi terkini seperti CCTV face recognition dan access control berbasis sidik jari di ruangan tertentu. Gedung ini juga memenuhi standar Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan fitur-fitur ramah lingkungan, antara lain:
-
Kaca double glass
-
Panel surya
-
Sistem daur ulang air hujan dan grey water
-
Efisiensi energi pada pencahayaan dan AC
Bangunan ini dikerjakan oleh PT Hutama Karya (Persero) dengan skema design and build, proyek ini diselesaikan dalam waktu 340 hari kalender. Nilai kontraknya mencapai Rp 318,99 miliar, mencakup pekerjaan struktur, arsitektur, MEP (Mechanical, Electrical, Plumbing), dan tata lanskap. Pengerjaan dilakukan dengan pendekatan inovatif, menggunakan Building Information Modelling (BIM) dan sistem kerja 3 shift, agar bisa berjalan optimal di tengah lokasi strategis yang berdekatan dengan fasilitas publik.
“Kami juga melakukan koordinasi intensif dengan semua pemangku kepentingan terkait rancangan spesifikasi teknis, proses persetujuan, serta penerapan quality assurance dan quality control selama pelaksanaan,” imbuh Adjib.
Peresmian dan Harapan Institusi
Peresmian dilakukan langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin pada Selasa, 29 April 2025. Ia menekankan gedung baru ini sebagai bagian dari upaya memperkuat kinerja Kejaksaan dalam menangani tindak pidana khusus secara profesional.
“Pengoperasian ini sangat kami butuhkan karena kami memiliki cukup banyak pekerjaan yang harus diselesaikan dan gedung ini akan menjadi ikon baru bagi kami. Mudah-mudahan melalui kehadiran gedung baru Kejaksaan Agung dapat memberikan layanan berkualitas dan tegas terutama terhadap tindak pidana khusus,” ungkap ST Burhanuddin.
Hadirnya gedung baru ini bukan hanya soal infrastruktur fisik, tapi juga bagian dari peningkatan kapasitas institusi hukum untuk menjawab tantangan zaman. Desain futuristik, fasilitas modern, serta prinsip keberlanjutan yang diusung menjadikan Gedung Bundar tak hanya sebagai pusat aktivitas Jampidsus, tapi juga simbol dari penegakan hukum yang tegas, modern, dan berkelanjutan.