Gaza, Palestina, EKOIN.CO – Serangan udara Israel di Gaza Utara dan Selatan menewaskan sedikitnya 84 orang dalam 24 jam terakhir, menurut laporan sumber medis kepada Al Jazeera. Korban terbesar terjadi di kamp pengungsi Jabalia, dengan 50 orang meninggal, sementara Khan Younis mencatat 10 korban jiwa.
Petugas penyelamat di Jabalia bekerja dalam kegelapan, hanya mengandalkan cahaya ponsel, untuk mengeluarkan jenazah anak-anak dari reruntuhan bangunan. “Ini kenyataan yang sangat dramatis dan menggarisbawahi beratnya korban kemanusiaan,” kata Tareq Abu Azzoum, koresponden Al Jazeera di Deir el-Balah.
Sementara itu, perundingan gencatan senjata tidak langsung antara Israel dan Hamas terus berlangsung di Doha, dengan mediator Qatar, Mesir, dan AS. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, “Israel tidak akan menghentikan operasi militer meski ada kesepakatan.”
Prancis mengecam keras blokade Israel terhadap bantuan kemanusiaan. Presiden Emmanuel Macron menyebut kebijakan Netanyahu sebagai “aib”. “Tidak ada obat-obatan, yang terluka tidak bisa dievakuasi. Ini tidak bisa diterima,” ujarnya di saluran TF1. Netanyahu membalas dengan menuduh Macron “mendukung teroris”.
Krisis kelaparan semakin parah, dengan setengah juta warga Gaza menghadapi kelaparan akut. Israel telah memblokir pasokan makanan, obat, dan bahan vital lainnya selama 10 pekan terakhir.( Gambar diambil dari Al Jazeera )