Jakarta, EKOIN.CO — Pekerja Migran Indonesia (PMI) adalah pahlawan devisa yang berjuang keras di negeri orang demi memperbaiki kesejahteraan keluarganya. Namun, tidak sedikit dari mereka yang masih kesulitan mewujudkan impian memiliki rumah sendiri di tanah air. Tantangan kepemilikan rumah bagi PMI menjadi perhatian pemerintah melalui berbagai program pembiayaan yang dirancang khusus bagi para pekerja migran.
Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap para PMI, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), dan BP Tapera untuk menghadirkan solusi pembiayaan rumah bersubsidi bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI).. Program ini diharapkan dapat memperluas akses hunian terjangkau bagi para PMI yang telah berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) yang berlangsung di Perumahan Bumi Pagaden Permai 3, Subang, Jawa Barat, pada Kamis (8/5/2025).
Nota kesepahaman tersebut melibatkan Direktur Consumer Banking BNI Corina Leyla Karnalies, Direktur Kelembagaan BNI Eko Setyo Nugroho, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Abdul Kadir Karding, Direktur Jenderal Perumahan Perdesaan Kementerian PKP Imran, serta Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti. Acara tersebut turut dihadiri secara daring oleh 90 PMI yang berada di Hong Kong dan Taiwan.
“Nota kesepahaman ini merupakan sinergi bersama dalam mendukung pembiayaan perumahan bagi Pekerja Migran Indonesia melalui Program BP Tapera dan KPR Sejatera, sekaligus wujud nyata BNI sebagai bank global yang hadir untuk masyarakat Indonesia di penjuru dunia,” ujar Corina Leyla Karnalies dalam keterangan tertulisnya.
Menurut Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, program ini menjadi bentuk apresiasi pemerintah kepada para PMI yang selama ini telah berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. “Kami memahami bahwa memiliki rumah sendiri adalah impian banyak PMI. Sinergi ini adalah bentuk apresiasi negara kepada para Pahlawan Devisa yang telah berjuang di luar negeri,” jelasnya.
Pada kesempatan tersebut, tiga PMI secara simbolis mengikuti akad Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi. Heru Pudyo Nugroho juga menyatakan bahwa BP Tapera berkomitmen untuk menghadirkan hunian yang terjangkau dan berkualitas bagi para PMI dan keluarganya.
Pembiayaan perumahan bagi PMI tidak hanya memberikan kesempatan bagi pekerja migran untuk memiliki rumah, tetapi juga menjadi bentuk perlindungan finansial dan investasi jangka panjang. Dengan skema pembiayaan bersubsidi yang ditawarkan, PMI dapat mencicil rumah dengan bunga yang lebih ringan. Program ini juga mengedepankan hunian yang tidak hanya terjangkau, tetapi juga berkualitas dan layak huni.
Program ini sejalan dengan target pemerintah untuk menyediakan hunian layak bagi 20.000 PMI. Kerja sama antara BNI dan BP Tapera diharapkan dapat memperluas akses pembiayaan rumah bagi para pekerja migran serta memperkuat kontribusi sektor perumahan dalam pembangunan nasional yang inklusif.