Jakarta, EKOIN.CO – Jakarta bersiap menjadi tuan rumah perhelatan kopi terbesar di dunia, World of Coffee, yang akan berlangsung pada 15 – 17 Mei di Jakarta International Convention Centre (JICC), Senayan, Jakarta Pusat. Acara ini akan dihadiri oleh ratusan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) serta petani kopi dari seluruh Indonesia.
Acara ini diselenggarakan oleh Exporum Korea bekerja sama dengan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) dan Dyandra Promosindo sebagai official partner. Penyelenggaraan World of Coffee 2025 Jakarta ini ditargetkan dapat menarik 30.000 pengunjung dari dalam dan luar negeri.
Dalam konferensi pers yang digelar di Excelso, Central Park Mall, Jakarta Barat, pada Rabu (8/5), Ketua Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI), Daryanto Witarsa, mengungkapkan kegembiraannya menyambut ajang bergengsi tersebut. “Kita bisa bawa sesuatu suasana yang berbeda. Di sini kita punya banyak petani yang nanti bisa dibuatkan Producer Village untuk mengumpulkan para petani kopi lokal. Kita punya banyak kebun kopi juga jadi nanti akan dihadirkan suasana menyerupai kebun kopi tanpa harus ke kebunnya,” ujarnya.
Pada proses bidding untuk menjadi tuan rumah, Daryanto menyebut bahwa keunggulan kopi Indonesia menjadi faktor utama yang diperhitungkan oleh panitia World of Coffee Asia. “Ini kali pertama World of Coffee diselenggarakan di negara dengan produsen kopi tertinggi keempat di dunia,” tambahnya.
Exporum Korea, Kangmin Kim menyatakan bahwa sebagai salah satu produsen dan pasar konsumen terbesar di dunia, Indonesia memiliki keberagaman dan ciri khas kopi tersendiri. “Saya yakin, World of Coffee 2025 di Jakarta akan menjadi batu loncatan yang penting bagi industri kopi di Indonesia serta dapat menjadi platform untuk memperluas jangkauan komunitas kopi di seluruh penjuru dunia,” ungkap Kangmin dalam konferensi pers tersebut.
World of Coffee Jakarta tidak hanya akan menjadi panggung bagi para petani kopi lokal, tetapi juga bagi para barista Indonesia untuk unjuk gigi di ajang World Barista Cup Championship. SCAI telah mempersiapkan barista andalan, Ryan Wibawa, yang tahun lalu berhasil meraih peringkat ketiga dalam World Brewers Cup Championship di Chicago, Amerika Serikat.
Ryan menyatakan bahwa kualitas barista Indonesia kini semakin berkembang dan tidak kalah dengan negara-negara lain. “Kalau ngomongin keahlian barista di Indonesia, bisa dibilang dibandingkan 2011 terlihat bahwa sekarang ini makin banyak orang yang pengen menjadi barista, makin banyak anak muda yang merasa bahwa profesi barista adalah profesi yang menarik untuk ditekuni,” kata Ryan.
Ryan menambahkan, kerjasama antar pihak yang terkait perlu terus dikembangkan agar kopi Indonesia dan para baristanya dapat lebih berprestasi di kancah internasional. “Indonesia sudah saatnya dikenal luas sebagai negara dengan komoditas kopi sebagai keunggulannya serta popularitas para baristanya yang sering menyabet juara dunia dalam berbagai kompetisi kopi internasional,” ungkapnya.
Selain itu, World of Coffee 2025 Jakarta juga akan menampilkan beberapa program unggulan selama tiga hari penyelenggaraannya. Program-program tersebut meliputi SCA Lounge, SCA Lecture Series, Cupping Room, Brew Bars, SCA x PMO Kopi Nusantara, hingga World Brewers Cup Championship.
Ada tiga program baru yang menjadi ciri khas World of Coffee 2025 Jakarta. Pertama, Nusantara Pavilion, area khusus yang disediakan pemerintah daerah untuk menyajikan kopi khas daerah masing-masing. Kedua, Farmers Village, area untuk kopi petani lokal Indonesia. Ketiga, origin trip, program eksklusif bagi VIP, sponsor, dan peserta pameran untuk mengunjungi salah satu perkebunan kopi terkemuka di Indonesia.
Sementara itu, Daryanto berharap World of Coffee Jakarta dapat menjadi momentum untuk lebih memperkenalkan kopi Indonesia ke pasar global. “Dengan momentum ini, kita bisa memperkenalkan kualitas kopi Indonesia serta mengembangkan jejaring bisnis internasional bagi para petani dan pelaku industri kopi lokal,” pungkasnya.
Pembelian tiket bisa melalui website worldofcoffee.org adapun rinciannya sebagai berikut:
1. Tiket kategori Reguler yang dijual pada 28 April – 11 Mei dengan harga 15 Dollar AS atau setara dengan Rp 250.000 untuk akses 1 hari atau 30 Dollar AS atau setara dengan Rp 450.000 untuk akses masuk selama 3 hari.
2. Para pengunjung juga bisa membeli tiket langsung di JICC pada tanggal 15 – 17 Mei 2025 dengan harga 15 Dollar AS atau setara dengan Rp 250.000 untuk akses 1 hari atau 30 Dollar AS atau setara dengan Rp 500.000 untuk akses masuk selama 3 hari.
3. Pembelian tiket juga bisa dilakukan melalui Dyandra Tiket pada halaman dyandratiket.com dengan harga Rp250.000 untuk akses 1 hari dan Rp500.000 untuk akses masuk selama 3 hari.