Jakarta, EKOIN.CO – Dalam sebuah ceramah di Masjid Al-Azhar, Jakarta, Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang besarnya dosa orang yang meninggalkan sholat dibandingkan dengan dosa iblis yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam.
“Meninggalkan sholat adalah dosa besar yang lebih besar dari dosa iblis yang tidak mau bersujud kepada Nabi Adam,” kata Ustadz Abdul Somad seperti dikutip dari website resmi Masjid Al-Azhar.
Menurut Ustadz Abdul Somad, sholat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh setiap muslim. “Sholat adalah tiang agama, jika sholat seseorang baik, maka baiklah agamanya,” tambah Ustadz Abdul Somad.
Dosa meninggalkan sholat sangat besar karena sholat adalah salah satu rukun Islam yang paling penting. Meninggalkan sholat dapat menyebabkan seseorang menjadi kafir, seperti yang dijelaskan dalam hadits Nabi Muhammad SAW.
Berikut beberapa hadits yang berkaitan dengan larangan meninggalkan sholat:
1. Hadits Riwayat Abu Dawud : “Siapa yang meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir dengan nyata.” (HR. Abu Dawud)
2. Hadits Riwayat Tirmidzi: “Perjanjian antara kami dan mereka adalah sholat, maka siapa yang meninggalkannya, ia telah kafir.” (HR. Tirmidzi)
3. Hadits Riwayat Nasa’i: “Siapa yang meninggalkan sholat Ashar, maka amalnya telah gugur.” (HR. Nasa’i)
Hadits-hadits tersebut menekankan pentingnya melaksanakan sholat dan larangan meninggalkan sholat. Meninggalkan sholat dapat menyebabkan seseorang menjadi kafir atau gugur amalnya.
Berikut beberapa hadits yang berkaitan dengan dosa meninggalkan sholat lima waktu:
1. Sholat Subuh: “Dua rakaat sholat fajar (subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.” (HR. Muslim) – Hadits ini menekankan pentingnya sholat subuh, dan meninggalkan sholat subuh dapat menyebabkan seseorang kehilangan pahala besar.
2. Sholat Dzuhur: “Siapa yang menjaga sholat dzuhur dengan baik, maka Allah akan menjaganya dari api neraka.” (HR. Tirmidzi) – Hadits ini menekankan pentingnya menjaga sholat dzuhur, dan meninggalkan sholat dzuhur dapat menyebabkan seseorang terancam api neraka.
3. Sholat Ashar: “Siapa yang meninggalkan sholat Ashar, maka amalnya telah gugur.” (HR. Nasa’i) – Hadits ini menekankan pentingnya melaksanakan sholat Ashar, dan meninggalkan sholat Ashar dapat menyebabkan amalnya gugur.
4. Sholat Maghrib: “Siapa yang sholat Maghrib dan Isya’ dengan berjamaah, maka seolah-olah ia sholat semalam suntuk.” (HR. Muslim) – Hadits ini menekankan pentingnya melaksanakan sholat Maghrib dan Isya’ dengan berjamaah, dan meninggalkan sholat Maghrib dapat menyebabkan seseorang kehilangan pahala berjamaah.
5. Sholat Isya‘: “Sholat Isya’ berjamaah sama dengan sholat separuh malam, dan sholat Subuh berjamaah sama dengan sholat semalam suntuk.” (HR. Muslim) – Hadits ini menekankan pentingnya melaksanakan sholat Isya’ dengan berjamaah, dan meninggalkan sholat Isya’ dapat menyebabkan seseorang kehilangan pahala berjamaah.
Menurut beberapa hadits dan pendapat ulama, dosa meninggalkan sholat lima waktu dapat sangat besar dan beragam, tergantung pada alasan dan kondisi meninggalkan sholat tersebut. Berikut beberapa kemungkinan dosa yang dapat timbul:
1. Kafir: Meninggalkan sholat dengan sengaja dan tanpa alasan yang sah dapat menyebabkan seseorang menjadi kafir, seperti yang dijelaskan dalam beberapa hadits.
2. Dosa Besar: Meninggalkan sholat lima waktu dapat dianggap sebagai dosa besar, karena sholat adalah salah satu rukun Islam yang paling penting.
3. Api Neraka; Meninggalkan sholat dapat menyebabkan seseorang terancam api neraka, seperti yang dijelaskan dalam beberapa hadits.
4. Gugur Amal: Meninggalkan sholat dapat menyebabkan amalnya gugur, seperti yang dijelaskan dalam hadits tentang meninggalkan sholat Ashar.
5. Kurangnya Pahala: Meninggalkan sholat berjamaah dapat menyebabkan seseorang kehilangan pahala berjamaah, seperti yang dijelaskan dalam beberapa hadits.
Namun, perlu diingat bahwa setiap orang memiliki kondisi dan alasan yang berbeda-beda, dan hanya Allah SWT yang mengetahui niat dan kondisi seseorang. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan melaksanakan sholat dengan benar dan konsisten. (*)