Jakarta, EKOIN.CO – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan antara respons jangka pendek dan kebijakan jangka panjang demi memastikan stabilitas ekonomi Indonesia. Pernyataan ini disampaikannya dalam pembukaan Seminar Indonesia Credit Spotlight 2025 bertema “Balancing Short-Term Headwinds and Long-Term Policy Objectives” di Jakarta, Rabu (7/5).
Dunia ini tidak baik-baik saja. Lingkungan ekonomi yang penuh gejolak memaksa kita untuk fokus hanya pada jangka pendek. Padahal, kita perlu berpikir dalam perspektif jangka menengah dan panjang,” ujar Suahasil, seperti dikutip dari laman resmi Kemenkeu.
Ia menjelaskan, meski dihadapkan pada tantangan global, pemerintah tetap berkomitmen melanjutkan reformasi struktural. Salah satunya melalui efisiensi anggaran 2025 dengan memangkas belanja tidak prioritas sesuai Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. *”Kami ditugaskan mencapai efisiensi Rp256 triliun, sekitar 23-24% dari anggaran kementerian,”* jelasnya.
Meski mencatat defisit Rp104,2 triliun hingga Maret 2025, Suahasil memastikan hal itu masih dalam koridor APBN yang disepakati DPR. “Kami menjaga defisit di bawah 3% sambil memastikan program prioritas tetap berjalan,” tegasnya.
Kredit UMKM BRI Mencapai Rp1.126 Triliun pada Triwulan I 2025
Jakarta, EKOIN.CO – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) terus memperkuat strategi pengelolaan risiko di tengah tekanan ekonomi global...