JAKARTA, EKOIN.CO – Pengadilan Tipikor Jakarta di PN Jakarta Pusat kembali menggelar sidang lanjutan kasus dugaan suap pengurusan PAW (Penggantian Antar Waktu) Harun Masiku dan perintangan penyidikan terhadap Hasto Kristiyanto pada Kamis (24/4). Sidang kali ini menghadirkan dua saksi kunci, yakni mantan Komisioner Bawaslu Agustiani Tio Fridelina dan advokat PDIP Donny Tri Istiqomah. Agustiani sebelumnya merupakan terpidana dalam kasus ini, sementara Donny baru ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK.
Selama persidangan, jaksa penuntut umum KPK memutarkan rekaman hasil penyadapan yang berisi percakapan antara Agustiani Tio dan Saeful Bahri, mantan kader PDIP yang telah menjadi terpidana dalam kasus Harun Masiku. Rekaman tersebut mengungkap sejumlah poin penting terkait dakwaan terhadap Hasto, termasuk dugaan upaya otoriter PDIP untuk memecat Riezky Aprilia guna memuluskan proses PAW.
Sidang Sempat Ricuh
Keributan terjadi ketika hakim menskors sidang. Massa pendukung Hasto yang mengenakan seragam Satgas PDIP Cakra Buana menuding adanya penyusup di ruang sidang. Mereka mengerubungi seorang pria berbaju putih sambil berteriak “penyusup” dan melemparkan botol. Petugas kepolisian akhirnya mengamankan pria tersebut sambil berusaha menenangkan suasana.
Isi Rekaman Sadapan
Dalam rekaman yang diputar KPK, Saeful Bahri menyebut bahwa langkah otoriter diperlukan untuk memastikan PAW Harun Masiku terwujud. “Kita langsung pecat aja si Riezky-nya. Butuh KPU, enggak? Enggak butuh, cukup administrasi aja,” ujar Saeful, seperti dikutip dari rekaman tersebut.
Percakapan juga mengungkap pernyataan Saeful bahwa Hasto menyebut PAW Harun Masiku sebagai “perintah ibu”. “Tadi Mas Hasto telepon lagi bilang ke Wahyu, ini garansi saya, ini perintah dari Ibu dan garansi saya,” kata Saeful dalam rekaman itu. Namun, ia tidak menjelaskan identitas “Ibu” yang dimaksud.
Hasto Enggan Berkomentar
Usai sidang, Hasto Kristiyanto menolak menanggapi soal frasa “perintah ibu” tersebut. “Nanti, kita lihat,” ujarnya singkat. Sementara itu, pengacaranya, Ronny Talapessy, membantah bahwa “ibu” merujuk pada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. “Ini adalah kebiasaan Saeful mencatut nama orang. Jangan digiring seolah-olah ini perintah partai,” tegas Ronny.